SENI RUPA ‘PEMBERONTAKAN’ DAN ‘PASCA PEMBERONTAKAN’ DALAM SENI RUPA MODERN INDONESIA
Posted by adhisuryo on Mei 19, 2013 · Tinggalkan sebuah Komentar
SENI RUPA ‘PEMBERONTAKAN’ DAN ‘PASCA PEMBERONTAKAN’ DALAM SENI RUPA MODERN INDONESIA, Telaah Seni Rupa Era 70-an dan 80-an dalam Bingkai Biennale Jakarta IX. Yustiono Dalam menghadapi fenomena baru kesenian –disini kita bicara tentang dunia seni rupa yang terkait dengan masyarakat industri, dunia seniman yang berkiprah demi pengakuan nasional dan internasional– kita sering mengeluarkan pendapat yang … Baca lebih lanjut →
Disimpan dalam Celoteh · Tagged with Affandi, Anda masuk kawasan bebas gravitasi Posmo, Andar Manik, Angkatan 1945, Angkatan 1970-an, Angkatan 1980-an, Angkatan Pujangga Baru, Avant-garde Kepahlawanan, Avant-garde Pemurni, Avant-garde Radikal, Balla, Biennale IX, Biennale Jakarta IX, Biennale Seni Rupa IX, Boccioni, Buckminster Fuller, Cadeau, Carlo Carra, Charles Jencks, Clement Greenberg, Craig Owen, Dada, Dede Eri Supria, Desember hitam, Dick Higgins, Duchamp, Ekspresionisme, Ekspresionisme Abstrak, Fauvisme, Frank Stella, FX Harsono, gaya Fungsionalisme, Gaya Internasional, Gaya Zaman, Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia, Gropius, Gustave Courbert, Hal Foster, Hans Arp, Harsono, Hendra Gunawan, Henri de Saint Simon, Herbert Read, Hugo Ball, instalasi, intermedia, Jhon A. Walker, Jim Supangkat, Josef Albers, Kant, Kitsch, Konstruktivisme, Kubisme, Kusnadi, Le Corbusier, LEKRA, lsa Perkasa, Man Ray, Marcel Duchamp, Marcel Janco, Mariani, Marinetti, Mazhab Bandung, Melodia, Mies van der Rohe, Minimalisme, mixed media, Mooi Indie, Nietszche, Nirwan Dewanto, Nude Descending a Staircase, PascaAvant-garde, Perfomance, Persagi, Persatuan Ahli Gambar Indonesia, Piet Mondriaan, Pop Art, Postmodernisme, R. Mutt, Raden Saleh, ready made, Realisme Baru, Realisme Fotografis, Realisme Sosial, Richard Kostelanetz, Rosalind Krauss, S.Soedjojono, Sanento Yuliman, sejarah seni, Semangat Zaman, Seminar Nasional Sejarah Seni Rupa “Gerakan-gerakan Seni Rupa pada Masa Orde Baru Era 1970-1980-an” 20-21 Maret 2013, Semsar Siahaan, Seni Abstrak, Seni Arsitektur, Seni Bumi, Seni Fotografi, Seni Komputer, seni media, Seni Murni, Seni Musik, Seni Politis, Seni Pop, Seni Populer, Seni Proses, Seni Rendah, SENI RUPA ‘PEMBERONTAKAN’ DAN ‘PASCA PEMBERONTAKAN’ DALAM SENI RUPA MODERN INDONESIA, Seni Rupa Baru, seni rupa kontemporer, seni rupa modern, seni rupa modern indonesia, Seni Rupa Pemberontakan, Seni Rupa Pertunjukan, seni rupa postmodern, seni serapan, Seni Teater Modern, Seni Tinggi, Seni Video, shock of the new, shock of the old, sistem pendidikan, sosial budaya, Sudarisman, Surealisme, Telaah Seni Rupa Era 70-an dan 80-an, Theo van Doesburg, transvaluation of all values, transvaluasi nilai-nilai, Trisno Sumardjo, Tristan Tzara, urinoir, Yustiono, Zeitgeist, Zeitsteil